20 Juli 2023 9:10 am

Bahas FR Keperawatan Bagian 1 Inkontinensia

Bahas FR Keperawatan Bagian 1 Inkontinensia
Inkontinensia adalah ketidakmampuan untuk mengendalikan keluarnya urine (inkontinensia urin) atau tinja (inkontinensia fekal) secara voluntaris. Berikut adalah beberapa jenis inkontinensia yang umum:

Inkontinensia Urin Stres (Stress Urinary Incontinence - SUI): Jenis inkontinensia ini terjadi ketika tekanan mendadak di rongga perut, seperti ketika batuk, bersin, tertawa, atau mengangkat beban berat, menyebabkan kebocoran urine. Hal ini biasanya terjadi karena lemahnya otot panggul atau jaringan penyangga di sekitar uretra, yang menyebabkan uretra tidak dapat menahan tekanan saat aktivitas fisik.
Inkontinensia Urin Urge (Urge Urinary Incontinence): Jenis inkontinensia ini terjadi ketika ada dorongan mendadak untuk buang air kecil yang sulit dikendalikan. Pasien merasa perlu buang air kecil secara tiba-tiba dan kuat, seringkali disertai kebocoran sebelum mencapai toilet. Penyebabnya umumnya adalah gangguan saraf pada kandung kemih yang menyebabkan kontraksi tidak terkontrol dan kehilangan kapasitas normal kandung kemih. Inkontinensia Urin Campuran (Mixed Urinary Incontinence): Jenis inkontinensia ini merupakan kombinasi antara inkontinensia urin stres dan urge. Pasien mengalami kebocoran urine saat melakukan aktivitas fisik tertentu dan juga mengalami dorongan yang kuat dan mendadak untuk buang air kecil.
Klik untuk mendapatkan informasi lebih lanjut
Klik untuk mendapatkan informasi lebih lanjut

Inkontinensia Urin Perantara (Overflow Urinary Incontinence): Jenis ini terjadi ketika kandung kemih tidak dapat sepenuhnya kosong, sehingga urine terus mengalir keluar bahkan jika kandung kemih tidak sepenuhnya terisi. Hal ini dapat disebabkan oleh obstruksi aliran urine (misalnya oleh pembesaran prostat pada pria) atau kerusakan saraf yang mengontrol kontraksi dan relaksasi kandung kemih.
Inkontinensia Urin Fungsional: Jenis ini terjadi ketika seseorang tidak dapat mencapai toilet tepat waktu karena keterbatasan fisik atau mental, seperti gangguan mobilitas, demensia, atau keterbatasan dalam merespons perasaan ingin buang air kecil. Inkontinensia Urin Total: Ini adalah jenis inkontinensia yang paling parah, di mana seseorang kehilangan kendali sepenuhnya atas fungsi kandung kemih dan mengalami kebocoran urine secara terus-menerus tanpa adanya dorongan atau kontrol.
Inkontinensia Fekal: Jenis inkontinensia ini terjadi ketika seseorang tidak dapat mengendalikan keluarnya tinja dari usus. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan saraf, penyakit usus, atau kelemahan pada otot-otot panggul.Penting untuk mendapatkan evaluasi medis jika mengalami inkontinensia, karena dapat menjadi gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius. Diagnosis yang tepat memungkinkan perawatan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi dampak negatif dari kondisi tersebut. Perawatan untuk inkontinensia meliputi terapi fisik, obat-obatan, manajemen perilaku, dan dalam beberapa kasus, tindakan bedah.
Blog Post Lainnya
-
@2024 bimbelkanduru Inc.