
FR Etika Keperawatan di PPPK 2024
Grafik batang di atas menggambarkan hasil survei yang dilakukan untuk memahami persepsi responden terhadap berbagai materi etika. Sebanyak 147 responden memberikan penilaian mereka terhadap tujuh prinsip etika utama. Setiap batang dalam grafik mewakili satu materi etika, dengan panjang batang menunjukkan jumlah responden yang menganggap materi tersebut penting. Persentase di samping masing-masing batang memberikan gambaran proporsi responden yang memilih materi tersebut.
Otonomi sebagai Nilai Utama
- Materi otonomi menjadi yang paling menonjol, dengan 70,7% responden memilihnya sebagai prinsip etika yang penting. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menghargai kebebasan individu dalam membuat keputusan, yang menjadi landasan penting dalam banyak diskusi etika.
Beneficence Mendapat Perhatian Besar
- Sebanyak 44,2% responden memilih beneficence (berbuat baik). Ini menunjukkan kesadaran responden terhadap pentingnya tindakan yang memberikan manfaat bagi orang lain, yang mencerminkan kepedulian sosial dan altruistik.
Kejujuran dan Keadilan Sebagai Nilai Fundamental
- Materi veracity (kejujuran) dipilih oleh 36,1% responden, sementara justice (keadilan) dianggap penting oleh 29,9% responden. Kedua prinsip ini menunjukkan pentingnya integritas dan keadilan dalam pengambilan keputusan etis.
Materi Lainnya
- Materi etika seperti non-maleficence (tidak membahayakan), akuntabilitas, dan fidelity (kesetiaan) juga dianggap penting, meskipun dengan persentase yang lebih rendah dibandingkan empat prinsip utama di atas.
Kesimpulan
Hasil survei ini menunjukkan bahwa responden memiliki pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip etika, dengan fokus utama pada otonomi, beneficence, veracity, dan justice. Nilai-nilai ini mencerminkan inti dari banyak diskusi etika modern dan menunjukkan prioritas yang diberikan oleh responden terhadap kebebasan individu, kebaikan, kejujuran, dan keadilan.Hasil ini dapat digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan program pendidikan etika yang lebih terfokus atau sebagai panduan dalam pengambilan keputusan etis di berbagai konteks. Dengan memahami persepsi ini, organisasi dan institusi dapat lebih baik merancang strategi untuk mendukung implementasi nilai-nilai etika dalam kehidupan sehari-hari.