
Lochia adalah cairan yang dikeluarkan dari vagina setelah melahirkan (post partum) dan merupakan sisa-sisa dari proses involusi uterus. Lochia terdiri dari darah, desidua, mukus, dan sisa-sisa jaringan lainnya. Terdapat beberapa jenis lochia yang dibedakan berdasarkan waktu, warna, dan komposisinya.
- Lochia Rubra: Ini adalah lochia yang keluar pada 1-3 hari pertama setelah melahirkan. Warnanya merah seperti darah haid karena terdiri dari sel-sel darah merah, sisa-sisa desidua, dan fragmen verniks kaseosa. Baunya amis dan jumlahnya cukup banyak, seringkali memenuhi pembalut.
- Lochia Sanguinolenta: Ini bukan merupakan istilah yang umum digunakan untuk mengklasifikasikan lochia. Istilah ini lebih merujuk pada lochia yang masih bercampur dengan darah, tetapi tidak sepekat lochia rubra.
- Lochia Serosa: Lochia ini muncul setelah lochia rubra, biasanya pada hari ke-4 hingga hari ke-7 atau ke-10 post partum. Warnanya menjadi lebih cerah, yaitu merah muda atau kecoklatan, dan komposisinya sebagian besar terdiri dari serum, sel darah putih, dan sisa-sisa jaringan yang lebih sedikit.
- Lochia Alba: Ini adalah lochia yang keluar pada hari ke-10 hingga minggu ke-6 post partum. Warnanya putih atau kekuningan, dan komposisinya terdiri dari sel darah putih, sel desidua, epitel, dan bakteri. Jumlahnya sudah sangat sedikit.
- Lochia Purulenta: Ini adalah kondisi abnormal di mana lochia berbau busuk, mengandung nanah, dan disertai demam. Hal ini mengindikasikan adanya infeksi pada rahim (endometritis) dan memerlukan penanganan medis segera.
Berdasarkan deskripsi pada soal yang menyebutkan "warnanya merah seperti darah haid, terjadi pada 1-3 hari post partum; terdiri dari sel-sel darah, fragmen-fragmen desidua... baunya amis dan memenuhi pembalut", ciri-ciri tersebut sangat sesuai dengan definisi Lochia Rubra.